Zelensky Ngamuk! Minta Restu AS Bombardir Besar-besaran ke Rusia

Information – Berita Terkini Indonesia dan Dunia – CNBC Indonesia




Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mendesak Amerika Serikat untuk mengizinkan Kyiv melakukan serangan militer lebih dalam ke wilayah Rusia. Hal tersebut menyusul pertemuan antara perwakilan Ukraina dan pejabat senior AS di Washington.

Washington sendiri diketahui telah memberi Ukraina bantuan militer senilai lebih dari US$50 miliar sejak 2022. Namun demikian, bantuan tersebut hanya boleh digunakan untuk pertahanan di wilayah Ukraina.

Sementara, Zelensky ingin memperluas cakupan serangan ke dalam wilayah Rusia sebagai respons terhadap serangan bom udara yang menargetkan wilayah Ukraina seperti Kharkiv, yang menewaskan enam orang dan melukai 97 orang.

“Kami membicarakan hal ini setiap hari dengan mitra kami. Kami membujuk. Kami menyampaikan argumen,” ujar Zelensky dalam sebuah pidato.




Ukrainian President Volodymyr Zelenskiy attends a bilateral meeting with U.S. President Joe Biden (not pictured) in Paris, France, June 7, 2024. REUTERS/Elizabeth FrantzFoto: REUTERS/Elizabeth Frantz
Ukrainian President Volodymyr Zelenskiy attends a bilateral assembly with U.S. President Joe Biden (no longer pictured) in Paris, France, June 7, 2024. REUTERS/Elizabeth Frantz

Ia menilai untuk mengakhiri serangan udara Rusia yang menimbulkan banyak korban, Ukraina perlu diizinkan menyerang pangkalan militer dan logistik Rusia. Zelensky lantas memohon kepada Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman.

“Kita memerlukan kemampuan untuk benar-benar dan sepenuhnya melindungi Ukraina dan warga Ukraina. Kami memerlukan izin untuk kemampuan jarak jauh dan peluru serta rudal jarak jauh Anda,” kata dia.

Tanpa memberikan rincian lebih lanjut, ia mengatakan perwakilannya telah “memberikan semua rincian yang diperlukan” kepada mitra Ukraina.

(ven/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Rusia Bombardir Ukraina Dengan Rudal & Drone Secara Besar-Besaran




Subsequent Article



Perang Ukraina-Rusia Ternyata Ganggu Proyek MRT Jakarta, Kok Bisa?



Tinggalkan komentar